Laman

Jumat, 05 Agustus 2011

Sajak, Puisi Yang Bakar Setiap Semangat, Tiap Kali Dibaca

Widji Thukul (kiri), Foto Aktivis-aktivis yang hilang (kanan)
ini merupakan sebuah puisi buatan Widji Thukul. seorang Aktivis juga seorang sastrawan yang terlahir sebagai anak tukang becak pada tahun 26 Agustus 1963, di Sorogenen Solo. hidupnya penuh dengan perjuangan. sering ngamen puisi masuk kampung dan kota bersama teater sapu jagat. sempet juga jadi calo karcis bioskop, tukang koran, sama tukang pelitur di salah satu perusahaan mebel buat nyambung kehidupanya esok hari.
meskipun pendidikanya hanya sampai kelas dua Sekolah Menengah Karawitan Indonesia di solo, tp dia itu orangnya memiliki rasa sosialitas yang tinggi. terbukti beberapa catatan-catatan kalau dia sering mengikuti kegiatan aksi demonstrasi. pada tahun  1992, widji thukul mengikuti aksi demo pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. kemudian pada tahun-tahun berikutnya mas widji thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (JAKKER). pada tahun 1995 mas widji thukul terkena musibah. mata kanannya cidera karena dibenturkan ke mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT Sritex. (aparat ape keparat nih?). nah pada tahun 1998, tepatnya 27 Juli Peristiwa yang kita tidak bisa lupakan. mas Widji Thukul menghilang tanpa jejak. dia menjadi korban penculikan seperti Aktivis-aktivis yang lain juga menghilang yang sangat vokal menyerukan REFORMASI. 

berikut adalah puisi buatan dia yang gw suka banget. gw jamin, lu yang ngebacanye juga pasti MERINDING. 


SAJAK SUARA (Widji Thukul)

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu: pemberontakan!

sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan?

sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajari aku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabila engkau tetap bertahan
aku akan memburumu seperti kutukan.

ucok "HOMICIDE" a.k.a "Morgue Vanguard"
  nah sampe-sampe sajak ini dijadiin lagu sama HOMICIDE (legenda hiphop underground indonesia, yang lagu2nya tuh berisi tentang pergerakan, kritik sosial, dicampur dengan instrumen metal, juga hardcore). yang bikin lu makin kebakar kalo dengernye! (kaya setan lagi dirukyah). hahaha kalo mau denger nih. jangan lupa di PAUSE dulu backsound yang ada di blog gw
"HOMICIDE - SAJAK SUARA (Widji Tukhul)".

0 komentar:

Posting Komentar